Get me outta here!

Selasa, 16 Oktober 2012

Kiki Belajar Hidup Mandiri

Judul buku: Titipan Kilat Penyihir
Penulis: Eiko Kadono
Penerbit: Gramedia
Tebal: 225 halaman

Kiki si penyihir cilik kini sudah berusia 13 tahun. Setiap penyihir yang memasuki usia ini harus belajar hidup mandiri di sebuah kota. Akhirnya Kiki pergi meninggalkan ayah dan ibunya ke suatu kota bernama Koriko. Ia hanya ditemani Jiji, kucing hitamnya.

Kiki bersemangat sekali untuk memulai kehidupan mandirinya di Koriko. Namun sayang, warga Koriko rupanya tidak terbiasa bertemu penyihir. Sambutan mereka dingin dan tidak bersahabat. Kiki sangat khawatir tidak dapat menjalani kehidupan mandirinya yang harus berlangsung selama setahun. Akhirnya Kiki mendapat ide untuk membuka usaha jasa pengantar barang. Usaha ini dibuka karena ia hanya bisa satu macam sihir, yaitu terbang dengan sapu. Bagaimana ya kisah Kiki selanjutnya? Apakah orang-orang mau mendukung usahanya itu?

Cerita "Titipan Kilat Penyihir" sangat mudah dipahami. Bernuansa ceria tapi juga mempunyai banyak pesan untuk anak-anak. Ada pula kisah Kiki bertemu seorang gadis yang sedang beranjak remaja. Kiki penasaran apakah masa remaja gadis biasa dan penyihir sama saja ya? Cerita ini penuh dengan pesan persahabatan, kerja keras, dan juga kesabaran. Penasaran dengan cerita lengkapnya? Silakan kunjungi Bledug Mrapi yaa...

Persahabatan Nello dan Patrasche

Judul buku: Nello
Pengarang : Ouida
Komikus : Agus Willy
Penerbit : Mizan
Tebal 118 halaman

Nello telah kehilangan ayah dan ibunya semenjak kecil. Kini ia tinggal bersama kakeknya, Jehan Daas, yang bekerja sebagai pengantar susu. Suatu hari, Nello dan kakeknya menyelamatkan seekor anjing yang terluka di jalan. Anjing yang diberi nama Patrasche itu segera menjadi sahabat Nello. Mereka selalu pergi bersama-sama. Karena kakek semakin tua, Nello dan Patrasche pun menggantikan kakek untuk menarik gerobak susu.

Selain Patrasche, Nello memiliki seorang sahabat bernama Alois. Namun, ayah Alois tidak suka kalau anaknya bersahabat dengan Nello. Alasannya Nello adalah anak laki-laki miskin, tidak seperti dirinya. Akhirnya ayah Alois melarang Nello untuk bertemu dengan anaknya. Nello dan Alois sama-sama sedih karena tidak bisa bermain lagi.

Nello sangat senang melukis. Suatu hari ia melihat sayembara melukis dengan hadiah sangat besar. Ia pun segera membuat lukisan yang ingin dikirimkan ke lomba tersebut. Berhasilkah Nello memenangkan lomba? Dan apakah ia dapat bersahabat lagi dengan Alois? Baca selengkapnya di buku ini.

Buku berjudul 'Nello' ini sangat menarik, tergolong dalam genre Nomik yaitu novel dan komik. Ya, buku ini memang perpaduan antara novel dan komik. Beberapa bagian cerita dituliskan seperti novel, tapi sewaktu-waktu bisa berganti dalam format komik. Sangat menarik untuk dibaca siapapun, termasuk anak-anak. Gambar-gambar dalam komik akan sangat menarik bagi anak-anak.


Bledug Mrapi juga memiliki koleksi cerita Nello dalam versi lain yang masuk kategori buku dongeng anak bergambar. Buku berjudul "Anjing Furandaasu" memiliki cerita yang sama dengan "Nello". Namun, versi ini lebih sederhana dan dipenuhi gambar berwarna. Nama tokoh-tokohnya pun berbeda. Tokoh Nello bernama Neruro, sedangkan anjingnya bernama Patrice. Alois berganti nama menjadi menjadi Alla. Meski begitu, ceritanya tetap sama. Kita tinggal memilih mau membaca versi yang mana. Silakan datang ke Bledug Mrapi untuk melihat kedua versinya. :D

Sabtu, 06 Oktober 2012

Perang?Pikir-pikir Dahulu Ya...

Penulis   : Barbara Emberley
Penerbit : Simon and Schuster Inc.
Tahun     :1967

"General Border gave the order,
Major Scott brought the shot,
Captain Bammer brought the rammer,
Sargeant Chowder brought the powder,
Corporal Farrell brought the barrel,
Private Parriage brought the carriage,
But Drummer Hoff fired it off."


   Itulah kata-kata yang ada dalam buku ini. Buku bergambar yang menceritakan tentang sekelompok tentara yang bahu membahu membangun sebuah meriam yang besar. Sangat menyenangkan saat membaca buku ini karena susunan kalimatnya seperti pantun dan dapat dilagukan. Selain itu kita dimanja dengan gambar yang indah menghiasi setiap halaman.Yeah...anak-anak pasti menyukainya..Tidak heran buku ini mendapatkan 'Caldecott Medal' atas ilustrasinya yang menarik.
   Perang bagi sebagian anak kecil adalah hal yang menarik karena canggihnya alat-alat yang digunakan atau karena gaya prajuritnya yang gagah. Jarang ada anak kecil yang mengerti sisi kelam perang. Barbara melalui buku 'Drummer Hoff' ini ingin memperlihatkan perang dari sisi yang lain. Lihat seragamnya yag berdasarkan seragam prajurit -prajurit Eropa yang penuh warna dan gagah, sangat menarik ya?Tapi prajurit terkadang harus mengorbankan dirinya saat bertugas (lihat kaki pembawa tong mesiu)
 




Selain itu penulis mungkin juga ingin mengatakan bahwa perang tidak selamanya menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan seperti tampak pada halaman terakhir.Bagaimana menurutmu??