Get me outta here!

Minggu, 30 Desember 2012

Serangga oh Serangga: Petualangan Komji dan Teman-teman




Judul buku : Why? Serangga
Penulis : Kwang-Woong Lee
Penerbit : Elex Media
Tahun : 2010

Komji seorang pemuda yang menyukai serangga, bersama Omji, Profesor Serangga dan Nalnari berjalan-jalan di hutan untuk mengenal banyak serangga. Profesor Serangga dengan senang hati menjelaskan pada Komji dan Omji segala hal tentang serangga yang mereka temui. Petualangan mereka di hutan tidak hanya membuka wawasan, tapi juga dipenuhi dengan gelak tawa karena kelakuan Komji yang selalu ingin tahu.hahaha…..
Buku “Why?Serangga” ini merupakan buku pengetahuan mengenai serangga yang sangat mudah dipahami oleh anak-anak. Mengapa? Karena buku ini memberikan penjelasan melalui komik. Kombinasi anatara gambar komik dan foto nyata menyajikan informasi yang tidak bias  diperoleh dari serangkaian huruf.  Penyampaiannya juga dilakukan dengan penuh humor, sehingga tidak membuat bosan. Ingin kenal tentang serangga?buku ini bias jadi referensi untuk anak-anak maupun orang dewasa.

Jumat, 28 Desember 2012

Harta Paling Berharga : Keluarga



Judul buku : Sylvester and the Magic Pebble
Penulis : William Steig
Penerbit : Aladdin Paperback
Tahun : 1969
Sylvester adalah seorang keledai muda yang senang mengumpulkan batu-batuan. Pada suatu hari dia menemukan batua yang sangat cantik dan dapat mengabulkan segala keinginan. Sylvester kemudian dengan gembira membawa batu tersebut untuk ditunjukkan pada ayah ibunya. Namun, di tengah perjalanan ia bertemu dengan singa!. Sylvester panic, dan segera meminta menjadi sebongkah batu. Sylvester selamat tapi……Astaga! Sylvester tidak dapat memegang batu ajaibnya untuk kembali ke wujud semula. Bagaimana ia akan bertemu keluarganya?


Sylvester and the Magic Pebble memberikan kita pengalaman baru dalam membaca cerita anak. Sebagian cerita dihabiskan dengan kisah pencarian Sylvester yang tidak ditemukan hingga waktu yang lama. Menyedihkan memang, tapi suatu kebetulan, orang tuanyalah yang menemukan dan mengembalikan wujud Sylvester. Cerita Sylvester ini mengajarkan banyak hal, salah satunya adalah ikatan keluarga yang kuat dan penuh cinta.Tidak ada yang lebih berharga dari keluarga.
Selain ceritanya yang menarik, ilustrasi yang ada juga memiliki gambar yang bagus. Buktinya, buku ini mendapatkan salah satu mendapatkan Caldecot Medal tahun 1970, bentuk penghargaan bergengsi untuk ilustrasi buku anak-anak di Amerika. Ambil, baca, dan belajar tentang keluarga dari buku ini.Selamat menikmati.

Sabtu, 22 Desember 2012

Pancatantra: Kebijaksanaan untuk 3 Anak Raja yang Bodoh

 Salah Satu Relief Pancatantra di Candi Mendut

PENDAHULUAN
Pernahkah kita melihat orang yang amat sangat bodoh? Tampaknya orang yang bodoh adalah orang yang tidak dapat mengerti suatu hal, seberapapun kerasnya kita menjelaskan. Tapi tunggu dulu, orang itu belum tentu tidak mengerti karena mereka memiliki kekurangan untuk memahami, tapi bisa saja salah kita yang menjelaskan terlalu rumit,teknis ilmiah dan lain sebagainya. Lalu bagaimana? Jelaskan saja menggunakan contoh yang dapat dilihat pada kehidupan sehari-hari! Hal tentang mengajarkan kebijaksanaan pada orang bodoh inilah yang menjadi pembuka pada rangkaian kisah Pancatantra.


SEKILAS PANDANG

Alkisah hidup seorang Raja di India dengan kerajaannya yang luas dan kekyaan yang amat berlimpah. Akan tetapi, sang Raja kini sudah beranjak tua dan perlu memikirkan penerusnya. Harapannya ada pada 3 putra mahkota. Sayang, ketiga putra mahkota itu bodoh. Guru dan orang pintar dari segala penjuru India sudah berdatangan untuk mengajar para putra mahkota. Semua usaha itu tampak sia-sia, hingga datang seorang pendeta Hindu yang bersumpah mampu mengajarkan kebijaksanaan pada para putra mahkota dalam waktu 6 bulan!Betapa percaya diri pendeta itu.
Sang pendeta kemudian mengajarkan Pancatantra untuk para putra mahkota. Pancatantra merupakan kumpulan cerita fable yang mengajarkan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.Pancaantra dibagi menjadi lima kisah utama yang mengajarkan lima macam hal yaitu : Retaknya Persahabatan, Membina Persahabatan, Ikhtiar dan Siasat, Kehilangan Keberuntungan, dan Ceroboh. Setiap kisah utama terjalin dari bermacam kisah dari yang terpendek sebanyak, 5 kisah hingga yang terpanjang mencapai 30 kisah.

SEJARAH DAN PENYEBARAN
Pancatantra merupakan kumpulan cerita yang saling terkait satu sama lain, dalam bentuk cerita berangka. Para ahli memperkirakan cerita-cerita ini dituliskan pada 3 abad sebelum masehi. Sumber cerita-cerita ini adalah cerita lisan yang beredar di masyarakat .
Pancatantra yang bentuk aslinya ditulis dalam bahasa Sanskerta ini, mungkin adalah satu-satunya karya sastra kuno yang paling luas penyebarannya dan paling banyak diterjemahkan serta digubah di seluruh dunia. Ada kurang lebih 200 versi dalam 50 bahasa. Versi-versi ini tersebar dari Indonesia di ujung timur sampai Islandia di ujung barat Dunia Lama. Karya sastra ini tentu banyak mengalami perubahan-perubahan dalam proses alihbahasa dan penggubahan ini.
Versi-versi Pañcatantra ini tersebar luas di Dunia Lama, yaitu Asia, Timur-Tengah (termasuk Afrika Utara) dan Eropa. Selain diterjemahkan dalam banyak bahasa-bahasa di India, dalam perjalanannya ke Barat karya sastra ini diterjemahkan dalam antara lain bahasa Parsi, bahasa Yunani, bahasa Aram, bahasa Arab, bahasa Turki dan banyak bahasa Eropa Barat seperti bahasa Perancis dan bahasa Belanda.
Bahkan di Persia, karya sastra ini diterjemahkan dua kali, pertama kalinya dalam bahasa Parsi kuna atau bahasa Pahlevi oleh Burzoe, seorang tabib raja Persia, Syah Anusyirwan, pada tahun 672 Masehi dari bahasa Sanskerta. Terjemahan Parsi ini memiliki judul Karataka wa Damanaka dan diterjemahkan ke dalam bahasa Suryani (bahasa Aram), lalu dari bahasa Suryani ke bahasa Arab. Gubahan dalam bahasa Arab ini sekarang disebut cerita Kalilaq wa Damanaq atau hikayat Kalilah dan Daminah. Dari versi Arab ini dibuatkan lagi sebuah terjemahan dalam bahasa Parsi dan dari bahasa ini diterjemahkan ke bahasa Turki. Terjemahan bahasa Turki ini penting sebab versi inilah yang dibawa ke Eropa Barat .
Terjemahan bahasa Melayu bersumber pada 2 karya terjemahan. Sumber pertama dari bahasa Parsi (Persia), sedangkan sumber yang kedua adalah terjemahan Arab yang dibawa dari Eropa. Pancatantra dalam bahasa Melayu inilah yang kemudian menjadi sumber karya terjemahan dalam berbagai bahasa di Indonesia.
Pancatantra dalam perjalanannya keluar dari India, mengalami beberapa perubahan kecil, baik dari cerita maupun tokohnya. Pancatantra memang menunjukkan bahwa kebaikan tidak selalu menjadi pemenang akhir seperti tampak pada bagian pertama Pancatantra. Pancatantra secara umum mengajarkan kebijaksanaan dalam perjalanan hidup, hubungan dengan lingkungan dan sesame bahkan hingga ke pemerintahan. Oleh karena itu, dalam beberapa terjemahan ada penyesuaian dengan norma atau moral seturut daerah asal penerjemah. Hal itu dapat dilihat pada Kalila dan Dimna dari Persia atau Tantri Kamandaka dari Indonesia. Pancatantra ternyata juga memiliki banyak kesamaan dengan beberapa cerita dongeng lain, seperti Aesop’s Fables, Arabian Night dan Sinbad. Selain itu juga menjadi sumber puisi fabel Jean de La Fontaine.

Jumat, 21 Desember 2012

Grimm Bersaudara


Doodle 20 Desember 2012

Kalian tahu kisah gadis kecil berkerudung merah, Hansel dan Gretel, Pangeran Kodok, Rapunzel atau Putri Salju? Kalau belum lihatlah doodle mesin pencari Google pada tanggal 20 Desember 2012 kemarin. Doodle pada hari itu menampilkan kisah gadis berkerudung merah. Gadis berkerudung merah yang pergi mengunjungi neneknya, ternyata juga dibuntuti oleh seekor serigala yang jahat! Serigala pada akhirnya tidak hanya menelan si gadis kerudung merah, tapi juga neneknya. Wah rakus ya? Untung saja, kemudian datang pemburu yang membebaskan si gadis kerudung merah dan neneknya dari perut serigala.

Rapunzel dalam animasi 3D

Bagi anak-anak Indonesia jaman sekarang, cerita gadis berambut merah mungkin sudah kalah popular dengan cerita Upin-Ipin, Thomas ataupun Dora, tapi bagi beberapa generasi yang lebih tua, gadis berkerudung merah menjadi tokoh cerita favorit mereka. Tokoh dongeng lain seperti Rapunzel dan Putri Salju memiliki kesempatan lebih baik karena pada beberapa tahun yang lalu, kedua tokoh itu ditampilkan kembali dalam bentuk film animasi dan live action. Namun dibalik itu semua, kita perlu berterima kasih pada Grimm bersaudara yang telah mengenalkan kita pada cerita-cerita legendaris tersebut.

Grimm Bersaudara

Grimm bersaudara adalah sebutan untuk Jacob (!785-1863) dan Wilhelm (1786-1859) Grimm. Mereka berdua adalah ahli bahasa,akademisi Jerman, yang memiliki ketertarikan dan dedikasi yang tinggi pada cerita rakyat Jerman. Cerita Cinderella, Rapunzel, Pangeran Kodok, Putri Salju , Gadis Berkerudung Merah merupakan sebagian kecil cerita rakyat Jerman yang telah dikumpulkan oleh Grimm bersaudara dalam buku berjudul Dongeng Grimm yang terbit pertama kali tahun 1812. Cerita-cerita tersebut diperoleh dari berbagai kalangan, dari rakyat jelata hingga rakyat kelas menengah dan bangsawan. Tidak sekedar dikumpulkan, Grimm bersaudara juga sedikit mengubah dan menyisipkan lebih bayak pesan moral, karena cerita aslinya sedikit lebih ‘jahat’ dan ‘gelap’.
Kisah-kisah dongeng ini kemudian menjadi lebih terkenal lagi setelah Walt Disney menciptakan film animasinya. Melalui filmnya, cerita rakyat Jerman mendunia dan hamper semua orang mengetahuinya. Lalu kembali ke Indonesia, apakah kita yang mendengar cerita Kancil, Timun Mas dan lain sebagainya, mampu membawa cerita tersebut keluar Indonesia?

Selasa, 11 Desember 2012

Dongeng Sebelum Tidur......

Apakah yang terlintas dalam angan kita ketika mendengar kalimat......

"Pada suatu hari......."
"Pada jaman dahulu kala......"
"Sawijining dina......"
"Once upon a time....."

pastilah itu awal sebuah dongeng yang membuat kita ingin terus mendengar, meninabobokan sampai benar-benar larut ke alam mimpi.

Hampir dipastikan segala lapisan usia  menyukai dongeng atau pernah menyukai dongeng (dulu ketika  masih kecil).  Hampir setiap orang pernah punya pengalaman didongengkan, entah oleh orang tua, guru, kakak, kakek, atau nenek.  Juga pengalaman mendongeng baik untuk anak sendiri untuk murid-murid atau bahkan mendongeng untuk diri sendiri.

Sudahkah Anda mendongeng hari ini?...



.
....