Get me outta here!

Selasa, 30 Juli 2013

Harapan dalam Hutan Kelam dan Dingin



Judul : Owl Moon
Penulis : Jane Yolen
Tahun terbit : 1988
Penerbit : Scholastic
Bahasa : Bahasa Inggris




Malam itu malam yang dingin, diterangi oleh bulan purnama,dengan hamparan salju yang luas, tak ada angin yang berhembus, sehingga pohon-pohon un diam tampak seperti patung. Pada malam itu pula aku diajak oleh Ayah untuk mencari dan memanggil burung hantu di hutan. Kemudian berangkatlah aku menuju hutan cemara yang sunyi dn gelap. Kata Ayah, aku tidak boleh ribut dan harus diam saat mencari burung hantu itu. Maka masuklah aku bersama ayah kedalam hutan. Beberapa lama aku masuk tapi tidak terlihat satupun burung hantu yang dimaksud, kakak pernah bilang kalau burung hantu terkadang bisa ditemukan tapi terkadang juga tidak bisa kita temukan. Ayah kemudian berhenti sesaat dan menirukan suara burung hantu, berharap ada burung hantu yang tertarik.Tapi tidak..dan kami pun meneruskan perjalanan menembus hutan cemara yang gelap…



Owl Moon menceritakan kegiatan sebuah keluarga pada saat musim salju. Mencari burung hantu merupakan kegiatan turun temurun yang dilakukan oleh anak yang dianggap sudah mampu. Dalam kegelapan hutan cemara yang dingin dan gelap, dengan hasil tak tentu dan bahkan tidak boleh ribut untuk sekedar menyenangkan diri jika bosan, hanya berbekal pada harapan saja. Ya.selalu memiliki harapan adalah nilai moral yang ingin diajarkan dalam kisah ini. Meskipun lingkungan tampak tak mendukung tak memberikan hasil, kita harus terus berusaha dan berharap.

Cerita Owl Moon ini memiliki ilustrasi yang bagus, dengan pilihan warna yang mampu menampilkan suasana yang sunyi dan gelap. Dilukis dengan menggunakan pena dan cat air oleh Jon Schoenherr, buku ini memenangkan Caldeott Award,sebuah penghargaan bergengsi Amerika untuk buku anak bergambar.Selain Caldecott, buku ini juga menjadi ALA Notable Book, a Reading Rainbow book, a Junior Literary Guild selection, Yankee Magazine’s 100 Classic New England Children’s Books, Kentucky Bluegrass Master List dan nominasi dalam North Dakota Flickertail Award. Sejumlah bentuk pengakuan akan kualitas buku ini. Ceritanya dituliskan dengan bahasa Inggris yang sederhana, dan disusun seperti puisi.  Alur cerita dan suasana yang dibangun, ditunjang oleh ilustrasi yang mendukung dan cara membaca yang menyenangkan menjadikan buku ini cocok dibaca oleh anak dan orang tua yang belajar tentang harapan.

Apakah ‘Aku’ dapat menemukan burung hantu itu? (dwiki)

Rabu, 24 Juli 2013

Beruang Kecil dan Ibunya




Judul : Little Bear
Penulis : Else Holmelund Minarik
Penerbit : Harper Collins
Tahun terbit : 1957
bahasa : Bahasa Inggris

Suatu hari di musim salju dan dingin, beruang kecil ingin keluar. Tapi melihat salju itu, dia merengek pada ibunya untuk diberikan sesuatu yang dapat dipakainya. Topi pertama dipakai, baju kemudian, lalu celana. Tapi beruang kecil tetap merengek, ibunya menjawab “Pakailah bulu” dan beruang kecil pun melepaskan semua pakaian dan topinya. Dia kemudian bermain salju tanpa merasa dingin. Di kemudian hari, pada saat hari ulang tahunnya, beruang kecil tidak melihat ibu dan kue ulang tahunnya, sehingga dia membuat sup ulang tahun untuk dimakan bersama temannya. 

Tepat sebelum mereka makan, ibu beruang datang sambil membawa kue ulang tahun si beruang kecil. Beruang kecil juga punya mimpi, mimpi menjadi astronot dan pergi ke planet yang lain. Dia pergi keluar, meloncat dari sebatang pohon dan seolah terbang, yakin ia telah sampai ke sebuah planet asing. Ia berjalan dan terus berjalan hingga menemukan sebuah rumah yang mirip rumahnya dan bertemu ibu beruang yang mirip ibunya. Ibu beruang itu dengan hangat menyajikan sup hangat untuk si beruang kecil. Dan pada malam hari, beruang kecil ditemani ibunya, membicarakan semua keinginannya. Beruang kecil terus berbicara hingga ia mengucapkan keinginannya yang terakhir, yaitu meminta ibunya untuk menceritakan sebuah kisah sebelum tidur padanya…..

Apapun yang dilakukan beruang kecil, ibu beruang tahu yang terbaik. Ibu beruang selalu ingat hari penting beruang kecil, dan ibu beruang selalu menunggu beruang kecil dengan ramah dan hangat bagaimanapun menjengkelkannya tingkah laku si beruang kecil. Sama seperti ibu beruang, kalau kita ingat ibu kita sendiri, maka beliau akan bertindak sama kepada kita, penuh dengan kasih sayang


Buku ini menggunakan bahasa yang sederhana, dan memang ditujukan untuk anak usia 4 sampai 8 tahun. Buku ini memberikan contoh bentuk kasih sayang ibu pada anaknya yang diceritakan dalam 4 cerita yang berbeda. Ilustrasi dikerjakan oleh Maurice Sendak yang terkenal dengan karyanya ‘What Wild Things Are’ dan sudah memperoleh banyak penghargaan. Unsur-unsur tersebut menjadikan cerita ini cocok dibaca sebagai cerita pengantar tidur. Jadi, apa yang bisa seorang anak lakukan untuk menyenangkan ibunya? Turuti setiap nasihatnya, cukup untuk membahagiakannya.


Senin, 22 Juli 2013

The Umbrella Thief








Judul Buku      : The Umbrella Thief
Pengarang       : Sybil Wettasinghe (Srilangka)
Bahasa             : Bahasa Inggris

Buku anak yang ditulis dan digambar sendiri oleh Sybil Wettasinghe ini bercerita tentang seorang laki-laki yang kehilangan payungnya. Kiri Mama, begitu nama laki-laki itu, tinggal di sebuah desa kecil. Betapa bangganya Kiri Mama ketika membawa sebuah payung indah yang dibelinya di kota. Kiri Mama ingin memamerkannya pada tetangganya di desa.


Saat dalam perjalanan pulang setelah membeli payung, Kiri Mama memutuskan untuk istirahat sejenak di sebuah warung kopi. Kiri Mama tak mau menunjukkan payung barunya itu pada pemilik warung, maka dia menaruh payung itu di luar. Namun terkejutlah Kiri Mama ketika mengetahui payung barunya itu hilang. Kiri Mama kembali ke kota dan membeli lagi sebuah payung baru. Namun, lagi-lagi payung yang baru saja dibelinya itu kembali raib saat sedang minum kopi di warung yang sama. Kejadian itu terus berulang kali terjadi. Kiri Mama penasaran sekali, kira-kira siapa yang telah mencuri payungnya berkali-kali itu? Sebuah cerita sederhana dari Srilangka yang menceritakan betapa “mewahnya” payung kala itu. Karena memang, tak banyak orang yang bisa menggunakan payung saat hujan datang, melainkan daun pisang.   
Cerita tentang pencuri payung ini masuk dalam salah satu cerita The Best Children’s Books in The World. Cerita ini dikenalkan di Srilangka pada 1956 dengan warna hitam putih. Baru pada 1986, The Umbrella Thief dibuat dalam versi gambar berwarna. Ilustrasi pada cerita anak ini sangatlah menarik dan membuat kita selalu penasaran siapa pencuri payung itu.


Sekilas Sybil Wettasinghe


Sybil Wettasinghe (foto: google image)

Sybil Wettasinghe adalah penulis sekaligus illustrator buku anak kenamaan di Srilangka. Lahir pada tahun 1928, Wettasinghe menghabiskan masa anak-anaknya di desa Gintota, Galle, Srilangka. Pada usia enam tahun dia mengikuti orang tuanya pindah ke Kolombo. Di ibukota Srilangka itu, Wettasinghe mendapat pendidikan cara Barat. Namun ketika pindah ke kota, Wettasinghe tidak nyaman dengan orang-orang dan hingar bingarnya. Baginya komunitas yang nyaman adalah kehidupan di pedesaan seperti tempat tinggalnya semasa kecil.
Wettasinghe juga tidak begitu menyukai sekolahnya yang menerapkan aturan ketat, khas didikan sekolah asrama Katholik. Teman-teman Wettasinghe di sekolah kebanyakan adalah anak kelas menengah yang memang dipersiapkan untuk menjadi wanita karir. Diharapkan setelah lulus SMA, mereka akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi seperti Kedokteran atau Hukum. Namun, Wettasinghe tidak mau memilih jalan yang sama dengan kawan-kawannya. Menjelang ujian kelulusan, Wettasinghe bilang kepada orang tuanya kalau dia ingin menjadi seniman dan memutuskan untuk tidak mengikuti ujian kelulusan SMA.  
Publik Srilangka kemudian mulai mengakui lukisan Wettasinghe saat sang ayah mengikutsertakan karya-karya putrinya itu ke Colombo Art Gallery. Dari situlah, Mr. H.D Sugathapala, salah satu orang yang tertarik dengan lukisan Wettasinghe menawarinya untuk menggambar ilustrasi untuk buku anak berwarna pertama di Srilangka. Padahal usianya masih sangat muda, 15 tahun! Perjalanannya sebagai illustrator berkembang ketika Wettasinghe bergabung di sebuah surat kabar dan kemudian membawanya ke Lakehouse Publication, di surat kabar Janatha. Semasa bekerja di Janatha, Wettasinghe mulai sering mengisi kolom untuk halaman anak-anak di sana. Dengan dukungan dari editornya sendiri, Wettasinghe kemudian mulai serius menulis buku anak yang hingga kini tercatat sudah ada sekitar 200an cerita.  
Yang menarik dari Wettasinghe adalah dia bukan lulusan sekolah seni. Dia juga tidak pernah belajar pada seniman terkenal. Di masa mudanya, Wettasinghe lebih tertarik pada tradisi melukis non Barat dan tidak mau mengikuti tren artistik yang sangat dipengaruhi Inggris. Dia malah lebih memilih untuk tetap setia dengan karya seniman India, seperti Jamini Roy dan Nandalal Bose, serta lebih terpengaruh pada lukisan-lukisan Moghul.   
Banyak karya Wettasinghe yang telah diterjemahkan dalam bahasa Jepang, Inggris, Korea, China, dan Swedia. Di antaranya, Podda and Poddi, Kuda Hora, Child in Me, serta The Umbrella Thief.  

(foto: google image)


Kuda Hora (foto: google image)



 




Senin, 15 Juli 2013

Pancatantra: Pandit Vishnu Sharma


Penerbit      : Dian Rakyat
Tahun         : 2001
Bahasa        : Indonesia





Alkisah, seorang raja memiliki 3 orang anak yang amat bodoh. Sebegitu bodohnya hingga sang Raja mengkhawatirkan siapa yang akan menjadi pewaris kerajaannya. Sang Raja kemudian memanggil seorang guru yang berjanji akan mampu membuat para anak raja tersebut menjadi pintar dan bijaksana. Sang guru menggunakan Pancatantra sebagai sumber pengajaran pada 3 orang anak raja tersebut.

Pancatantra merupakan kumpulan cerita yang didominasi cerita fabel, yang berasal dari India. Pandit Vishnu Sharma disebut sebagai orang yang berjasa dalam menuliskan cerita-cerita lisan yang hidup dalam masyarakat India ini. Pancatantra mengandung banyak pesan moral dan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari. Pesan tersebut disampaikan dalam cerita fable yang saling terkait dan mengayam sebuah kisah induk yang mewakili 5 macam tantra. (dwiki)

Pancatantra versi Persia
Pancatantra versi India