Get me outta here!

Selasa, 04 November 2014

Nonton Film Anak Bareng: Not One Less



Pada bulan puasa lalu teman-teman BM kembali mengadakan nonton film anak bareng. Film yang dipilih adalah Not One Less (NOL), film anak besutan dari sutradara Zhang Yi Mou dari negeri Tiongkok. Diproduksi tahun 1999, NOL bercerita tentang seorang gadis cilik berusia 12 tahun bernama Wei Minzhi.  Satu-satunya guru di satu-satunya sekolah yang ada di desa Shuiquan, Pak Guru Gao, tiba-tiba harus ke kota untuk keperluan keluarganya. Oleh karena itu, dia meminta tolong pada Wei untuk menggantikannya selama beberapa hari mengajar di sana. 

Guru Wei yang masih sangat muda

Hanya seperti kaka beradik, bukan guru dan murid...


Setelah melihat kemampuan Wei yang ternyata tidak bisa mengajar, akhirnya Pak Guru Gao memintanya untuk menyalin materi pelajaran dari buku teks di papan tulis. Pak Guru Gao mengingatkan, “pakai kapur tidak boleh lebih dari satu batang sehari karena desa Shuiquan sangat miskin.” Namun ada satu hal yang paling penting. Wei harus menjaga anak-anak itu. Tak boleh ada satu pun meninggalkan sekolah. Wei akan diberi imbalan tambahan 10 yuan jika dia bisa menjaga anak-anak.


 Sebelum menonton santai dulu
 
 Atau bergaya dulu eh? Ada Astri (kiri) dan Brigitta (kanan)

Selama mengajar, Wei kesulitan menghadapi anak-anak. Mereka tidak mau diatur dan sering gaduh di kelas. Bahkan anak yang paling bengal di kelas, Zhang Huike,tidak mau menyapa Wei sebagai guru. “Dia bukan guru, tapi kakaknya Wei Chunzi!” Wei tidak kecil hati, dia tetap setia pada janjinya menjaga anak-anak.
Janji itu teruji ketika Zhang, si anak bengal, diam-diam meninggalkan desa untuk bekerja di kota. Wei sangat bingung ketika mendapati ada satu anak yang pergi. Dia mulai memikirkan cara untuk mencari Wei di kota. Mulai dari cara untuk menuju ke kota hingga berapa biaya yang dibutuhkan. Uang yang Wei miliki ternyata kurang. Tak kekurangan cara, dia meminta anak-anak mengumpulkan uang saku mereka. Namun anak-anak protes karena mereka juga tidak punya uang. Salah satu anak mengusulkan untuk bekerja di pembuatan batu bata. Mereka bisa mendapatkan upah dari memindahkan batu bata. 

 Asik film selesai..

Uang itu kemudian dipakai Wei untuk berangkat ke kota mencari Zhang. Berbagai pengalaman menarik yang dialami Wei dalam perjalanan mencari Zhang. Dan tak jarang pengalaman Wei itu membuat beberapa teman-teman relawan BM menitikkan air mata. Film ini memberi banyak cerita yang mengaduk-aduk perasaan teman-teman. Hal yang sangat sederhana seperti box kapur yang jatuh dan menyebabkan kapur rusak, minum satu botol coca cola bersama-sama dan bergotong royong memindahkan batu bata adalah cerita yang sangat berkesan. Banyak pengalaman dalam film tersebut yang akan membuka mata penonton menjadi lebih lebar, bahwa di luar sana kesederhanaan masih menjadi bagian dari “rasa bahagia”.(Mon)    
  
  
Mari bergaya bersama