Pada bulan puasa lalu teman-teman
BM kembali mengadakan nonton film anak bareng. Film yang dipilih adalah Not One
Less (NOL), film anak besutan dari sutradara Zhang Yi Mou dari negeri Tiongkok.
Diproduksi tahun 1999, NOL bercerita tentang seorang gadis cilik berusia 12
tahun bernama Wei Minzhi. Satu-satunya
guru di satu-satunya sekolah yang ada di desa Shuiquan, Pak Guru Gao, tiba-tiba
harus ke kota untuk keperluan keluarganya. Oleh karena itu, dia meminta tolong
pada Wei untuk menggantikannya selama beberapa hari mengajar di sana.
Guru Wei yang masih sangat muda
Hanya seperti kaka beradik, bukan guru dan murid...
Setelah melihat kemampuan Wei
yang ternyata tidak bisa mengajar, akhirnya Pak Guru Gao memintanya untuk
menyalin materi pelajaran dari buku teks di papan tulis. Pak Guru Gao
mengingatkan, “pakai kapur tidak boleh lebih dari satu batang sehari karena
desa Shuiquan sangat miskin.” Namun ada satu hal yang paling penting. Wei harus
menjaga anak-anak itu. Tak boleh ada satu pun meninggalkan sekolah. Wei akan
diberi imbalan tambahan 10 yuan jika dia bisa menjaga anak-anak.
Atau bergaya dulu eh? Ada Astri (kiri) dan Brigitta (kanan)
Selama mengajar, Wei kesulitan menghadapi
anak-anak. Mereka tidak mau diatur dan sering gaduh di kelas. Bahkan anak yang
paling bengal di kelas, Zhang Huike,tidak mau menyapa Wei sebagai guru. “Dia
bukan guru, tapi kakaknya Wei Chunzi!” Wei tidak kecil hati, dia tetap setia
pada janjinya menjaga anak-anak.
Janji itu teruji ketika Zhang, si
anak bengal, diam-diam meninggalkan desa untuk bekerja di kota. Wei sangat
bingung ketika mendapati ada satu anak yang pergi. Dia mulai memikirkan cara
untuk mencari Wei di kota. Mulai dari cara untuk menuju ke kota hingga berapa
biaya yang dibutuhkan. Uang yang Wei miliki ternyata kurang. Tak kekurangan
cara, dia meminta anak-anak mengumpulkan uang saku mereka. Namun anak-anak
protes karena mereka juga tidak punya uang. Salah satu anak mengusulkan untuk bekerja
di pembuatan batu bata. Mereka bisa mendapatkan upah dari memindahkan batu
bata.
Asik film selesai..
Uang itu kemudian dipakai Wei
untuk berangkat ke kota mencari Zhang. Berbagai pengalaman menarik yang dialami
Wei dalam perjalanan mencari Zhang. Dan tak jarang pengalaman Wei itu membuat
beberapa teman-teman relawan BM menitikkan air mata. Film ini memberi banyak
cerita yang mengaduk-aduk perasaan teman-teman. Hal yang sangat sederhana
seperti box kapur yang jatuh dan menyebabkan kapur rusak, minum satu botol coca
cola bersama-sama dan bergotong royong memindahkan batu bata adalah cerita yang
sangat berkesan. Banyak pengalaman dalam film tersebut yang akan membuka mata
penonton menjadi lebih lebar, bahwa di luar sana kesederhanaan masih menjadi
bagian dari “rasa bahagia”.(Mon)
Mari bergaya bersama