Judul Buku : Pohon Harapan
Penulis : Clara Ng
Ilustrator : Emte
Tahun Terbit : 2008
Jumlah Halaman :24 halaman
Apakah selamanya kehidupan seorang
anak penuh dengan kegembiraan? Pertanyaan inilah yang coba dijawab oleh Clara
Ng, novelis sekaligus penulis cerita anak, lewat buku berjudul “Pohon
Harapan”. Buku ini termasuk dalam seri
buku “Bagai Bumi Berhenti Berputar” yang menceritakan mengenai fluktuasi hidup
seorang anak. Seri buku ini menunjukkan bahwa terkadang anak-anak harus menghadapi
kehidupan yang begitu berat di tengah anggapan umum bahwa dunia anak identik
dengan kegembiraan. Meskipun begitu, dalam setiap buku dalam seri “Bagai Bumi
Berhenti Berputar” ini, Clara menunjukkan bahwa selalu ada sisi positif yang
menumbuhkan harapan dan kebahagiaan di balik semua emosi negatif yang dirasakan
oleh anak-anak.
“Pohon Harapan” bercerita mengenai
kehidupan seorang anak laki-laki yang memiliki seorang adik yang divonis
kanker. Pada awalnya, anak ini tidak tahu mengapa adik kecilnya sering pergi ke
rumah sakit dan orang tuanya sering
terlihat murung sepulang dari rumah sakit. Ternyata, sang adik menderita kanker
darah atau leukemia. Meskipun pada awalnya, anak laki-laki ini tidak tahu
mengenai kanker, tetapi kedua orang tuanya berusaha untuk menjelaskan mengenai
penyakit yang cukup asing terdengar di telinga bocah laki-laki ini.
Selama adiknya sakit, perhatian kedua
orang tua anak laki-laki ini lebih banyak tercurah kepada adiknya. Sang kakak
lebih sering menghabiskan waktunya bersama nenek. Nenek selalu mendengarkan
cerita sang kakak dan menghiburnya di saat dia sedih.
Pada suatu hari, sang ayah membawa
sebuah pohon jeruk ke rumah mereka. Sang ayah mengatakan bahwa anak laki-laki
ini bisa menuliskan surat yang berisi doa dan harapan untuk adiknya yang sedang
berjuang melawan kanker dan menggantungkannya di ranting-ranting pohon jeruk
tersebut. “Pohon Harapan” inilah yang akan menjadi obat sementara bagi
kesedihan sang kakak ketika melihat adiknya yang sakit dan mengalami kerontokan
rambut.
Sang kakak merawat pohon jeruk tersebut
dengan rajin. Dia percaya harapannya akan tumbuh sesubur pohon jeruk yang
disiramnya setiap hari. Selain itu, sang kakak yakin bahwa adiknya akan sembuh
dan bisa bermain dengannya lagi.
0 komentar:
Posting Komentar