Get me outta here!

Selasa, 22 Mei 2012

Harapan Di Kala Sulit



Judul Buku     : Pohon Harapan
Penulis            : Clara Ng
Ilustrator        : Emte
Tahun Terbit  : 2008
Jumlah Halaman :24 halaman

Apakah selamanya kehidupan seorang anak penuh dengan kegembiraan? Pertanyaan inilah yang coba dijawab oleh Clara Ng, novelis sekaligus penulis cerita anak, lewat buku berjudul “Pohon Harapan”.  Buku ini termasuk dalam seri buku “Bagai Bumi Berhenti Berputar” yang menceritakan mengenai fluktuasi hidup seorang anak. Seri buku ini menunjukkan bahwa terkadang anak-anak harus menghadapi kehidupan yang begitu berat di tengah anggapan umum bahwa dunia anak identik dengan kegembiraan. Meskipun begitu, dalam setiap buku dalam seri “Bagai Bumi Berhenti Berputar” ini, Clara menunjukkan bahwa selalu ada sisi positif yang menumbuhkan harapan dan kebahagiaan di balik semua emosi negatif yang dirasakan oleh anak-anak.
“Pohon Harapan” bercerita mengenai kehidupan seorang anak laki-laki yang memiliki seorang adik yang divonis kanker. Pada awalnya, anak ini tidak tahu mengapa adik kecilnya sering pergi ke rumah sakit dan orang tuanya  sering terlihat murung sepulang dari rumah sakit. Ternyata, sang adik menderita kanker darah atau leukemia. Meskipun pada awalnya, anak laki-laki ini tidak tahu mengenai kanker, tetapi kedua orang tuanya berusaha untuk menjelaskan mengenai penyakit yang cukup asing terdengar di telinga bocah laki-laki ini.
Selama adiknya sakit, perhatian kedua orang tua anak laki-laki ini lebih banyak tercurah kepada adiknya. Sang kakak lebih sering menghabiskan waktunya bersama nenek. Nenek selalu mendengarkan cerita sang kakak dan menghiburnya di saat dia sedih.
Pada suatu hari, sang ayah membawa sebuah pohon jeruk ke rumah mereka. Sang ayah mengatakan bahwa anak laki-laki ini bisa menuliskan surat yang berisi doa dan harapan untuk adiknya yang sedang berjuang melawan kanker dan menggantungkannya di ranting-ranting pohon jeruk tersebut. “Pohon Harapan” inilah yang akan menjadi obat sementara bagi kesedihan sang kakak ketika melihat adiknya yang sakit dan mengalami kerontokan rambut.
Sang kakak merawat pohon jeruk tersebut dengan rajin. Dia percaya harapannya akan tumbuh sesubur pohon jeruk yang disiramnya setiap hari. Selain itu, sang kakak yakin bahwa adiknya akan sembuh dan bisa bermain dengannya lagi.


0 komentar:

Posting Komentar