Penulis : Judith Viorst
Penerbit : Aladdin Paperbacks
Sesuai judulnya, buku ini berisi tentang pengalaman-pengalaman tidak menyenangkan yang dialami Alexander, si tokoh utama. Banyak hal yang diceritakan, tapi semua pengalaman tersebut terjadi dalam satu hari. Dimulai dari rutinitas pagi hari, yaitu bangun tidur. Alexander sudah memulai harinya dengan kejadian yang tidak menyenangkan. Rambutnya lengket terkena permen karet yang tidak ia buang sebelum tidur. Perjalanan keluar kamar pun menjadi begitu panjang karena ia harus mengalami kejadian tak menyenangkan lainnya : tergelincir skateboard-nya sendiri dan basah terkena air selang.
Masih di pagi hari, Alexander telah mengalami kejadian tidak menyenangkan khas anak-anak. Kedua saudaranya mendapat hadiah mainan di kotak sereal mereka. Namun, Alexander tidak mendapat apa-apa. Sepanjang hari itu, Alexander terus-menerus mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Mulai dari tidak mendapat tempat duduk di dekat jendela ketika berangkat sekolah, ditegur guru di kelas, ditinggalkan teman sepermainannya, dan harus kembali ke dokter gigi minggu depan untuk memperbaiki lubang giginya. Semua kejadian tersebut belum ditambah dengan kekesalan Alexander yang dimarahi ibunya karena kesalahpahaman. Ibunya mengira Alexander mengajak berkelahi kakaknya, padahal itu sekadar ekspresinya karena kakaknya lebih dulu membuatnya kesal dengan mengatakan ia cengeng.
Pengalaman tidak menyenangkan yang dialami Alexander terus berlanjut hingga malam hari. Ia harus mengenakan piyama yang tidak ia sukai, dan membiarkan kucingnya lebih memilih tidur dengan kakaknya. Semua kejadian itu entah kenapa membuatnya ingin pindah ke Australia, meski ibunya berkata hari yang buruk bisa juga terjadi di Australia.
Buku ini menarik karena bisa bercerita dengan sangat ekspresif. Bagaimana hal-hal sederhana bisa membuat anak-anak merasa ‘bad mood’. Untuk mengungkapkan harinya benar-benar buruk pun Alexander tak cukup mengatakan ‘bad’, ia harus menegaskan dengan berbagai kosakata: terrible, horrible, no good, very bad day. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan ilustrasi sehingga menjadi lebih menarik untuk dibaca anak-anak. Keinginan Alexander untuk pindah ke Australia juga menjadi lucu karena tanpa ada penjelasan apa-apa Alex berpikir bahwa Australia lebih menyenangkan daripada tempat tinggalnya saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar