Get me outta here!

Rabu, 10 April 2013

The Titanic Lost... And Found

Judul: The Titanic Lost... And Found
Penulis: Judy Donnely
Penerbit : Random House, Inc, New York

Buku ini bercerita tentang tragedi kapal Titanic yang begitu dikenal dunia. Kapal Titanic adalah kapal yang begitu mewah dan merupakan kapal terbesar di dunia. Kemewahannya dapat terlihat dari fasilitas-fasilitas yang dimiliki antara lain restoran, kolam renang, gym, dan lain-lain. Hal lain yang juga menunjukkan kemewahan kapal ini terlihat dari tiket perjalanan yang terbilang mahal. Dengan segala kemewahan itu, kapal Titanic bisa dikatakan ibarat istana terapung.
 
Tragedi yang menimpa kapal Titanic sendiri bermula dari dimulainya pelayaran pertama Titanic dari Inggris menuju Amerika pada 10 April 1912. Tidak banyak yang menyangka bahwa itu pelayaran pertama dan terakhir bagi Titanic. Insiden terjadi ketika Titanic berada di tengah Samudra Atlantik di sekitar perairan Kanada pada 14 April 1912. Di dalam pelayaran tengah malam, tiba-tiba kapal menabrak gunung es di tengah lautan. Akibat tabrakan tersebut, lambung kapal pecah dan air laut mulai menggenangi lambung kapal dan akan menenggelamkan kapal tersebut.  Seketika juga terjadi kepanikan di dalam kapal dan orang-orang di dalam kapal berupaya menyelamatkan diri dengan kapal sekoci yang tersedia. Keterbatasan jumlah sekoci di kapal mengakibatkan para penumpang berebut untuk menyelamatkan diri. Pada saat situasi darurat, awak kapal Titanic sempat meminta bantuan melalui radio, tetapi jarak kapal lain dari Titanic begitu jauh. Ada sebuah kapal yang berada tidak jauh dari kapal Titanic yang jaraknya hanya 10 mil yakni Californian, tetapi kapal Californian tidak mengetahui kalau kapal Titanic sedang mengalami masalah, sehingga kapal itu berlalu begitu saja.
 
Setelah suasana mencekam di malam hari dimana kapal Titanic yang menghantam gunung es kemudian tenggelam, akhirnya bantuan yang ditunggu oleh para penumpang yang selamat itu datang. Kapal-kapal penyelamat berusaha menyelamatkan penumpang yang masih berada di kapal sekoci dan terombang-ambing di lautan. Kapal penyelamat berhasil menyelamatkan 705 penumpang  dari total sekitar 2.200 penumpang. Dunia pun terhenyak dengan adanya tragedi kapal Titanic.

Tahun terus berlalu, Kapal Titanic sudah menjadi onggokan di dasar lautan yang dalam. Banyak pemburu harta karun dan peneliti yang berupaya menemukan kapal Titanic. Salah satunya adalah Robert Ballard yang seorang peneliti di bidang kelautan. Robert berusaha menemukan bangkai kapal Titanic dengan bantuan sebuah robot bawah laut yang dilengkapi lampu penerangan dan kamera video, robot tersebut bernama Argo. Setelah bebarapa hari akhirnya penemuan itu membuahkan hasil. Robert berharap bahwa bangkai kapal Titanic yang sudah tenggelam dibiarkan apa adanya dan tidak ingin para pemburu harta karun berusaha mengambil benda-benda di dalamnya.

Yang menarik dari buku ini ialah bahwa di dalam salah satu halaman ada semacam himbauan yang merujuk pada tragedi kapal Titanic dimana himbauan tersebut berisi akan pentingnya prosedur penyelamatan mengingat para penumpang kapal pada dasarnya belum tahu akan apa yang harus dilakukan ketika terjadi insiden. Begitu pula dengan ketersediaan kapal sekoci yang tentunya juga disesuaikan dengan jumlah penumpang yang ada supaya sebanding. Buku ini juga terbilang simpel dan ringkas di dalam menyajikan cerita dilihat dari penggunaan kalimat yang padat.

0 komentar:

Posting Komentar