Demi para pembaca di Bledug Mrapi, segenap tenaga dikerahkan
untuk mblusuk dan mencari buku anak berkualitas. Maka, pada
hari Senin, tanggal 17 Juni 2013 kemarin, dua volunteer, Dwiki dan Ajeng, bersama mbak Dian
diantarkan oleh pak Yayan, berangkat ke Semarang untuk berburu buku
anak!!yeah!!
Perjalanan dimulai dari pagi hari jam 07.30, saat suasana
jalan cukup lengang. Muntilan…Magelang…Ungaran, hingga mendekati Semarang kota
perjalanan cukup tenang dan lancar, yaaa anugrah tersendiri karena biasanya
jalan-jalan itu padat seperti jalur semut. Tapi, mulai masuk ke kota Semarang,
jalan mulai padat dan pemandangan hijau di daerah sebelumnya harus segera
dilupakan. Lebih mengejutkan lagi, Semarang sedang dilanda banjir!!weleh-weleh.
Padahal cuacanya cukup cerah dengan dihiasi beberapa awan putih. Walaupun
begitu, banjir tidak menghalangi perjalanan menuju tempat pertama, loakan buku
di sebuah pasar.Maju terus!
Melewati Lawangsewu...
Oke, banjir memang tidak menghalangi perjalanan, tapi
cukup merepotkan karena pasar yang dituju dikelilingi banjir dan banyak
genangan air. Akibat banjir ini, mobil harus diparkir 100 meter dari pasar.
Lalu siapa saja yang kemudian turun? Maka pada pukul 13.00, mbak Dian, Ajeng
dan Dwiki lah yang kemudian akan mblusuk ke
pasar. Tidak disangka tempat loakan buku yang dicari itu memang mblusuk, selain
itu memang mereka bertiga belum menguasai medan seperti mas Prim. Oh, siapa mas
Prim? Ya beliau suami mbak Dian yang sudah lebih dahulu merintis pencarian buku
anak di waktu-waktu yang lalu.
Mas Prim (foto asli tidak tersedia)
Setelah bertanya kesana-kemari, kesitu-kesini, mas situ
dan mbak sini, akhirnya ketemu juga toko
loak yang dimaksud. Mbak Dian dan kedua teman kita kemudian
memilah-milah buku anak yang akan dibawa diantara sekian banyak tumpukan buku.
Pemilahan buku ini berakhir pada pukul 14.00, dan kemudian mereka menuju lokasi
berikutnya yaitu toko B!
Cekatan dalam memilihkan buku
Tik tuk tik tuk tenggggg….jarum jam menunjuk pukul 14.30,
dan mereka pun sampai di B. Tempat yang benar-benar besar, dan setengahnya
berisi buku-buku impor. Perburuan buku dimulai kembali.Namun pihak B
ternyata sudah memilihkan buku-buku anak. Setelah hampir sejam berkutat di tumpukan buku terpilihlah
sejumlah buku yang menarik. Mas Toro, seorang pegawai disitu, ikut membantu
mengepak buku dalam dua dus berukuran sedang. Proses mengepak selesai, dan jam
sudah menunjukkan pukul 16.00, toko B pun sudah harus tutup, dan saatnya
bertolak menuju Yogyakarta.
Toko B yang amat besar dengan jumlah koleksi yang sama besar (atas) sehingga perlu waktu untuk memilih buku-bukunya (bawah)
Perjalanan ke Yogyakarta ramai lancar melewati jalan tol,
disuguhi perbukitan yang masih cukup hijau. Kemudian di tengah perjalanan kami
mampir dulu ke sebuah rumah makan untuk mengisi tenaga yang sudah berkurang di
Warung Selera Rasa. Setelah tenaga terisi, perjalanan dilanjutkan kembali dan
akhirnya para pejuang tersebut sampai di Nandan hampir jam 21.00. Hari yang melelahkan,
tapi melihat buku-buku yang didapat, IMPAS!!!