Get me outta here!

Selasa, 30 September 2014

At the Crossroads


 Judul : At the Crossroads
Pengarang : Rachel Isadora

Our fathers are coming home! Our fathers are coming home! Our fathers are coming home!

Sorak-sorai anak-anak berkulit hitam menantikan pulang ayah mereka. Sepuluh bulan sudah sang ayah pergi bekerja di sebuah pertambangan. Sebuah kawasan pertambangan yang jauh dari rumah. Hari ini ayah akan pulang! Begitulah kira-kira alasan yang membuat mereka tersenyum dan berdendang sepanjang hari.
Sedari pagi mereka sudah bernyanyi. Di sekolah pun mereka juga tetap bernyanyi Our fathers are coming home! Ketika waktunya pulang sekolah, anak-anak bergegas pulang ke rumah, mereka tidak sabar menantikan ayah pulang. Namun apa yang terjadi? Jalanan sepi, kosong. Anak-anak tidak mau bersedih hati, mereka percaya sebentar lagi ayah akan pulang. Zola, salah seorang anak ingin bermain gitar. Sipho pun ingin bermain drum. Bersama-sama anak yang lain, mereka mencari bahan yang bisa digunakan untuk membuat alat musik seperti kawat – untuk senar gitar, drum bekas - untuk bermain drum.



Ramailah persimpangan jalan oleh karena anak-anak yang bermain musik. Orang-orang datang dan bergembira bersama, menari dan bernyanyi. Lambat laun matahari mulai terbenam. Langit memerah. Orang-orang mulai meninggalkan persimpangan jalan, pulang ke rumah masing-masing. Tidak untuk anak-anak, mereka tetap menunggu. Anak-anak tidak akan pulang ke rumah, mereka menunggu ayah pulang.



Kami hanya enam orang anak yang menunggu pulangnya ayah. Persimpangan jalan bertambah gelap. Kehangatan malam menahan kami untuk pulang ke rumah. Sebuah truk melintas dan turun seorang laki-laki. Tetapi mereka bukan ayah. Apakah ayah akan pulang? 



Keharuan mewarnai buku ini. Sebuah cerita yang diangkat dari kehidupan anak-anak berkulit hitam dan tinggal di pemukiman kumuh. Keadaan yang begitu minim tidak membuat mereka kehilangan akal untuk bermain. Contohnya saja mereka mencari barang-barang bekas untuk dijadikan alat musik. Mereka masih bisa tertawa dan bergembira bersama dengan mainan buatan mereka sendiri. Hal ini dilakukan untuk mengusir kesedihan mereka dari penantian yang panjang. Penantian akan kepulangan ayah mereka. Kehadiran ayah menjadi sebuah hadiah yang besar bagi mereka dan apakah ayah mereka akan tetap pulang? (brg)


0 komentar:

Posting Komentar