Bledug
Mrapi tidak hanya mengembangkan koleksi bacaan dan keanggotan lho teman-teman,
tapi juga dengan rela dan suka hati berbagi pengalaman dengan teman-teman lain
yang ingin mengembangkangkan minat baca melalui perpustakaan. Salah satu
contohnya di daerah Prawirodirjan beberapa bulan yang lalu.
(maaf
ya teman-teman, beritanya telat,maklum
banyak kegiatan d Bledug Mrapi hehehehe)
Tersebutlah
salah seorang relawan Bledug Mrapi bernama Dimas pada suatu hari di bulan Juni datang ke Bledug Mrapi dengan semangat tinggi. Dimas ini ternyata sedang melakukan tugas
pengabdian (wow!) bernama Kuliah Kerja Nyata di daerah Prawirodirjan (lebih
rinci : daerah pinggiran Kali Code dekat Jogjatronik). Salah satu program yang
diusulkan oleh kelompok KKN Dimas adalah pembentukan perpustakaan swadaya. Maka
untuk menimba pengalaman baik awal mengadakan perpustakaan maupun
pengelolaannya, Dimas mengajak mbak Dian dan teman relawan lain di Bledug Mrapi
untuk berbagi pengalaman seputar perpustakaan.
Maka
setelah musyawarah dengan perwakilan kelompok KKN, tercapai mufakat kalau acara
berbagi pengalaman ini akan dibagi jadi beberapa pertemuan dan akan dilaksanakan
dalam tempo sesingkat-singkatnya. Pertemuan pertama diadakan pada tanggal 17 Juli 2013.
Mbak Dian dengan Dimas sedang membuka acara
Pemuda Prawirodirjan sedang memperhatikan dengan seksama (serius amat mas mbak..haha)
Mas Ardi,salah satu yang memiliki inisiatif membentuk perpustakaan
Di
sesi pertama, acaranya lebih banyak banyak diisi dengan menceritakan awal mula
muncul ide pendirian perpustakaan di kampong Prawirodirjan ini. Ternyata ide
ini berasal pemuda-pemuda bangsa,eh Prawirodirjan, yang melihat beberapa anak
sering meminjam buku di tempat yang jauh
dari Prawirodirjan. Mereka berpikir, daripada harus jauh-jauh meminjam kenapa
tidak membuat perpustakaan sendiri, selain untuk anak-anak yang senang pinjam
juga diharapkan masyarakat sekitar juga bisa memanfaatkannya untuk tempat kongkow, atau tempat bermalam
minggu..haha. Dulu pemuda sudah pernah membuat proposal ke pemerintah kota,
namun tidak ada kelanjutannya (sayang) sehingga ide ini kemudian seperti masuk
kulkas.
Bledug Mrapi Mrapi kemudian membahas berbagai
macam hal untuk tahap persiapan, mulai dari koleksi yang akan dikumpulkan
hingga cara pengumpulannya.
Hasil dari pertemuan pertama adalah jeng…jeng….
·
perpustakaan untuk anak dan remaja,
·
kepengurusannya adalah bagian baru dari
kepengurusan Karang Taruna.
·
koleksi akan dikumpulkan dengan cara
sumbangan dari warga.
Pertemuan selanjutnya akan menunggu seminggu lagi, lebih tepatnya menunggu buku-buku terkumpul, karena pertemuan selanjutnya akan mengkategorikan buku.
(bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar