Get me outta here!

Sabtu, 19 Oktober 2013

Bledug Mrapi Jalan-Jalan : BIncang-bincang Bareng Pemuda Prawirodirjan (Bag.1)



Bledug Mrapi tidak hanya mengembangkan koleksi bacaan dan keanggotan lho teman-teman, tapi juga dengan rela dan suka hati berbagi pengalaman dengan teman-teman lain yang ingin mengembangkangkan minat baca melalui perpustakaan. Salah satu contohnya di daerah Prawirodirjan beberapa bulan yang lalu.
(maaf  ya teman-teman, beritanya telat,maklum banyak kegiatan d Bledug Mrapi hehehehe)
Tersebutlah salah seorang relawan Bledug Mrapi bernama Dimas  pada suatu hari di bulan Juni datang ke Bledug Mrapi dengan semangat tinggi. Dimas ini ternyata sedang melakukan tugas pengabdian (wow!) bernama Kuliah Kerja Nyata di daerah Prawirodirjan (lebih rinci : daerah pinggiran Kali Code dekat Jogjatronik). Salah satu program yang diusulkan oleh kelompok KKN Dimas adalah pembentukan perpustakaan swadaya. Maka untuk menimba pengalaman baik awal mengadakan perpustakaan maupun pengelolaannya, Dimas mengajak mbak Dian dan teman relawan lain di Bledug Mrapi untuk berbagi pengalaman seputar perpustakaan.
Maka setelah musyawarah dengan perwakilan kelompok KKN, tercapai mufakat kalau acara berbagi pengalaman ini akan dibagi jadi beberapa pertemuan dan akan dilaksanakan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Pertemuan pertama diadakan pada tanggal 17 Juli 2013.

 Mbak Dian dengan Dimas sedang membuka acara

 Pemuda Prawirodirjan sedang memperhatikan dengan seksama (serius amat mas mbak..haha)


Mas Ardi,salah satu yang memiliki inisiatif membentuk perpustakaan
Di sesi pertama, acaranya lebih banyak banyak diisi dengan menceritakan awal mula muncul ide pendirian perpustakaan di kampong Prawirodirjan ini. Ternyata ide ini berasal pemuda-pemuda bangsa,eh Prawirodirjan, yang melihat beberapa anak sering meminjam buku di tempat yang  jauh dari Prawirodirjan. Mereka berpikir, daripada harus jauh-jauh meminjam kenapa tidak membuat perpustakaan sendiri, selain untuk anak-anak yang senang pinjam juga diharapkan masyarakat sekitar juga bisa memanfaatkannya untuk tempat kongkow, atau tempat bermalam minggu..haha. Dulu pemuda sudah pernah membuat proposal ke pemerintah kota, namun tidak ada kelanjutannya (sayang) sehingga ide ini kemudian seperti masuk kulkas.
Bledug Mrapi Mrapi kemudian membahas berbagai macam hal untuk tahap persiapan, mulai dari koleksi yang akan dikumpulkan hingga cara pengumpulannya. 
Hasil dari pertemuan pertama adalah jeng…jeng….


·         perpustakaan untuk anak dan remaja,
·         kepengurusannya adalah bagian baru dari kepengurusan Karang Taruna.
·         koleksi akan dikumpulkan dengan cara sumbangan dari warga. 

Pertemuan selanjutnya akan menunggu seminggu lagi, lebih tepatnya menunggu buku-buku terkumpul, karena pertemuan selanjutnya akan mengkategorikan buku.
(bersambung)

0 komentar:

Posting Komentar