Judul :
Sweet Clara and the Freedom Quilt
Penulis :
Deborah Hopkinson
Penerbit :
Scholastic Inc.
Tebal :
32 Hal.
Sebuah kisah perjuangan budak ras
kulit hitam yang memikat hati disajikan dengan apik oleh Deborah Hopkinson.
Kisah dalam buku ini berseting zaman ketika ras kulit hitam dipandang dengan
sebelah mata oleh ras kulit putih di Amerika. Mereka banyak diijadikan budak
untuk bekerja di ladang-ladang dengan imbalan yang hanya cukup untuk bertahan
hidup saja. Mereka hanya diberikan makanan agar mereka selalu kuat dalam
bekerja.
Diantara
sekian banyak budak-budak tersebut, terdapat seorang wanita yang masih sangat
muda bernama Clara. Di umur yang belum genap 12 tahun, dia dipaksa berpisah
dengan keluarganya untuk dijadikan budak di sebuah ladang milik orang kulit
putih. Bekerja sepanjang hari dengan waktu istirahat yang sangat terbatas tentu
tidak pantas untuk dilakukan oleh gadis sebelia Clara. Clara bermimpi suatu
hari nanti dia bisa melarikan diri dan berkumpul lagi dengan keluarganya.
Melihat
penderitaan yang dialami Clara, bibi Rachel tidak tega mengetahui bahwa Clara
harus bekerja sepanjang hari di ladang. Bibi Rachel juga adalah seorang budak,
namun dia lebih beruntung karena tidak harus dipekerjakan di ladang. Dia
mempunyai keahlian dalam menjahit sehingga dipekerjakan di sebuah gedung
bernama Big House untuk menjahit sejumlah pakaian dan selimut. Suatu hari bibi
Rachel mengajari Clara cara menjahit agar kelak dia tidak harus bekerja lagi di
ladang. Dengan cepat Clara dapat menjahit dengan baik sehingga di temapatkan
bekerja bersama bibi Rachel.
Pada
suatu malam ketika sedang berjalan pulang dari Big House, bibi Rachel
menceritakan pada Clara suatu tempat di mana semua manusia dapat hidup bebas
dan bahagia. Dia menunjuk sebuah bintang di utara dan berkata bahwa di bawah
bintang itu, kita bisa menemukan sebuah negeri yang bebas untuk ditinggali.
Negeri bernama Kanada. Bibi Rachel juga bercerita tentang sebuah perkumpulan
bernama Underground Railroad yang bertujuan untuk membantu siapa saja budak yang
ingin kabur dan merdeka.
Mendengar
cerita tersebut, Clara semakin antusias untuk lari dari perbudakan itu, dia
bersama Jack, seorang budak pria muda akhirnya memutuskan untuk kabur di tengah
badai yang berkecamuk. Dengan mengandalkan sebuah peta sederhana yang terbuat
dari selimutnya, akankah mereka berhasil mencapai negeri yang merdeka itu?
Kisah
dalam buku ini sangat cocok untuk diceritakan kepada siapapun khususnya
anak-anak kecil karena syarat dengan berbagai pesan moral yang tidak terlalu
menggurui.
0 komentar:
Posting Komentar